^_^

title

terima kasih sudah berkunjung ke blog yang sederhana ini,jika ingin mengcopi catatan silahkan untuk selalu menyebutkan sumbernya.semoga kita selalu dalam jalan yang haq ini.ditunnggu kembali kunjungannya.syukron jazakallahhu khayron.

Jumat, 29 Oktober 2010

Membuka lembaran yang tak berujung

sekilas terpintas dalam benakku..saat serpihan perih kian menghantui saudara-saudaraku dalam buih asmara.renungkanlah tiap runtutan kalimat dalam pena yang sedang ku goreskan ini.sebuah kata yang berbentuk fakta ataupun  hanya opini belaka.sulit untuk bisa terbiasa melepas kebiasaan yang telah terlanjur termasuki...demikianlah ungkapan yang mereka jadikan sebagai alasan yang kuat dalam mengadu sebuah argument.hmm...akankah tak mampu terputus?sebenarnya bisa...namun dengan kekuatan yang luar biasa..bila terlanjur masuk,berusahalah keluar dengan jalur yang tepat pula.namun bila masih tak berpegang pada hal yang seperti itu..bersyukurlah dalam lingkup rahmatullah-NYA.hufftt...pernah suatu saat ku duduk ditaman sekolah..menatap langit yang cukup bersahabat dengan hatiku.temanku berkata padaku..

"so sweet......aduh bahagianya hatiku hari ini..duh nabila coba kau rasakan apa yang kurasakan hari ini...

hmmm..sebenarnya apa yang terjadi padamu wahai kawan?

dia pun menjawab dengan muka yang berseri-seri.."tw gk pacarku kemarin ngajak aku makan..uhh..seru jalan berdua...ditaman selong..

dan responku hanyalah ohh saja...^_^nggak mau koment yang aneh-aneh ntar dia tersinggung..

sebenarnya sempat terlintas dalam pikiranku..ku bergumam apa sih yang mereka dapatkan dari produk nafsu tersebut?kenapa mereka bangga berkata sesuatu hal yang jelas-jelas haram...tak ada bedanya orang alim yang sekolah dipesantren dengan saudara-saudara lainnya..padahal nyata dihadapan mereka tentang larangan untuk berpacaran diluar nikah..bila kita menyinggung tentang sedikit fatwa..maka sebenarnya yang terlebih dahulu kita singgung lebih baik membahas tentang procedur dalam berpacaran...dan bila kita singgung lagi.procedur yang seperti apa?hmm...bila mengatakan seperti itu seperti yang ketahui tidaklah ada dalam ajaran islam tentang procedur berpacaran..maka tak ada gunanya menyingkap kembali tentang unsur dalam berpacaran..namun bila kita singkap kehidupan kini..tak bisa kita hindari mereka yang telah terlarut dalam hal seperti itu.cekkk...cekkk..cek...(iseng-iseng.com^_^)hmm...wah..bila ku menyingkap pacaran terus..aku nggak terlalu faham..namun aku akan mencoba untuk memahami  lebih dalam lagi tanpa menyentuh hal tersebut.

"Terlarut dalam kenistaan"...itulah kata yang tepat untuk beberapa kata dalam berpacaran...singgung beberapa kalimat kurasa hanyalah percuma...hmm...jadi insya allah aku akan mengungkapnya pada pertemuan lain kali yach...afwan ada keperluan...hmm..cukuplah goresan pena ini ku akhiri sampai disini..^_^keep moving forward

Selasa, 26 Oktober 2010

miniola biffers(nabila): Terbenamnya lautan jurdil

miniola biffers(nabila): Terbenamnya lautan jurdil: "'kau tusuk hati ini kawan..tanpa pernah kau sadari..kau khianati relung jwamu..tanpa kau rasakan takhawwuf padanya... saudaraku..mari kita..."

Terbenamnya lautan jurdil


"kau tusuk hati ini kawan..tanpa pernah kau sadari..kau khianati relung jwamu..tanpa kau rasakan takhawwuf padanya...

saudaraku..mari kita terawang sejenak tentang bingkisan indah syurga duniawi ini...hmm..tak dapat dipungkiri memang sangat indah bagimu.namun akankah kau tahu bahwa perlahan-lahan kau torehkan semacam goresan pada celah hati ini..akupun sebenarnya tak ingin mengungkitnya kembali.namun,semoga saja dengan ini aku bisa menyadarkan ruang jwa yang kian terlarut dalam kenistaan tersebut.


>>jurdil yang kian pudar....

indahkah terasa saat kita mulai tuk menipu relung-relung jiwa ini?
renungkanlah barisan dari sebuah pertanyaan tersebut..satu hal yang akan terlewatkan dalam hidupmu..bahwa kau takkan pernah menemukan jati diri yang selama ini kau cari.sungguhpun kau akan berada dalam takhawwuf pdanya kelak.hmmm...hmmm...entahlah aku pun tak tahu,mengapa kau harus merasa malu untuk mengakui bahwa kesalahan itu datang karena dirimu..kenapa harus kau membuat kata yang ndah jika kau wahai saudaraku tak pernah menjamahi kata tersebut.

jika ku sanggup kini menanyakan pada dunia..ada satu hal yang ingin kupertanyakan pada-NYA..maka pertanyaan itu tersangkut padamu wahai pengingkar janji.

dimana batas sadarmu?dimana batas kenistaanmu?kurasa kau tak mengerti batas tersebut..karena memang batas itu memang tak bermakna dalam kalimat tersebut.

*kebohongan didepanku..*

tahukah kau wahai saudaraku..tatkala kebohongan itu telah ada dihadapan kedua bola mataku..hatiku teriris sakit menahan kemalangan yang menimpaku..ingin ku keluarkan letupan emosi yang terhimpit diantara ruang jiwaku..namun,ahh...tak ingin ku buang waktu untuk itu semua.

memang sebenarnya aku takut akan tindakanmu yang kan memusuhiku.aku takut kau menjauhiku wahai saudaraku..maka dari itu ku berharap padamu selalu..kelak kau kan mengerti rasa perih ini..

tidakkah kau takhawwuf atas perbuatanmu?
tidakkah kau merasa takhawwuf terhadap sijjin?
apakah kau tidak ingin bebas dari nista yang kian menjerumuskanmu?
aduhhh....lelahnya hati ini melihat tingkah saudaraku yang seperti ini..
aduhai kuatnya emosi jiwa..saat kau lakukan itu berulang kali..
ingin ku keluarkan isi hat yang menggebu ini pada kesalahan yang kau lakukan wahai saudaraku..hanya satu lagi yang ingin ku katakan padamu...
"jangan cari itu saja...jangan cari hal yang membodohkan kemampuanmu..
"tidakkah lebih baik kau yakin akan dirimu?
saudaraku..sekedar kau tahu bahwa saat kau mandiri..keyakinan itu akan menjadi sebuah jawaban atas perihal yang kau ingin katakan.
kini relakah kamu berada diujung puncak kejayaan jurdil?
hmm..semoga kau merelakan pertanyaan tersebut..
sehingga kini saat kau merelakan-NYA hanya untuk ALLAH..maka sesungguhnya kau adalah termasuk dalam golongan orang-orang yang dirahmati-NYA.amin ya rabbal alamin...allahu akbar...

Senin, 25 Oktober 2010

syahwat mahligai dalam benih sayap ilahi

bismillahhrahmanirrahim...

itulh kata tuk mngawali kesederhanaan lantunan jiwa ini...

kesucian dan keagungannya selalu mmberikn energi tuk mnapaki kegelpan ini...

kisah yg trgores dlm ketdkpastian...kn mmbwt jiwa mrasa melayang tak tentu arah...

ingn terrajut....ingn ku jelajahi batas ruang yg tkkn prnh berujung....

melukai harapan dlm keterpurukan yg tramat memilukn...

buang seluruh ego....buang sluruh kemunafikn dan kepalsuan yg hadir kini...

berulng kali ku yakinkn...berulng kali ku brpikir ats isyarat yg tk prnh henti mnghantui...

sejenak ku mrenungi n brkata:dimanakh ku kini??melayang n melangkh di negri antah berantah......

mnggapai harapan yg luar bysa khayalnya......



egoku...kepalsuanku...mmbatsi gerak ruang jiwa yg menarik kelemahan....

bagai praktek anarki....memuluskan buih yg tk layak trucap n trlantunkn....

percikan getaran jiwa mndekati garis batas yg tk brkehendak tuk menyatukn lembaran jiwa yg kosong..menyentuh kebathiln sanubari...

mmbawa seberkas cahaya yg kini suram ats perihal kebohongan...



jiwa tkkn prnh sadar...

jiwa tkkn prnh menggeluti siasat trsebut..

ku ucap satu kata..kuulngi tuk kedua kalinya,,,ketiga kalinya...smpe mreka tk brpihak pd diriku...

"cukup sudah"........!!!!!sempat terlontar ucpan trsebut dlm benak jiwa ini...mmbakar kepalsuan yg tlh ada di ujung sana...

namun apakh mmpu tuk trsirat kmbali satu isyarat yg kian trselubung dlm kegoyahn batin?

sejenak nurani terhentak,,,saat sayap-sayap kerinduan yg tertanam dlm benih mahligai petinggi memasuki kebijakan pintu yg tk ada batas...tak ada kehidupn...

kini jati diri yg trkuak mninggalkn sebuah hal tntng janji saat ku berada dlm alam bawah sdarku..

sulit bagiku untuk mrasakn kerinduan pada dzat kuasa batin...krena tk prnh ku melompat menpaki daya tinjau perjanjian yg bs terelakkan kembali...

setiap ku brdoa.....setiap ku berikhtiar..kuselipkan sbuah surat lisan pd rahmatulloh...

menangis dlm air suci yg meneduhkanku dlm ikhwalnya..mngharapkn ku brtemu padax walau hanya dlm mimpi...

ku merindukan kelembutan yg slama ini ku dngar dr mashab-mashab suci....

mmbilah butiran mutiara dlm lingkaran hiasan sunnatulloh...tuk mnggenggam langit seribu awan...

namun bila ku tk bisa..tkkn ku sesali mutiara tu retak...krena ku yakini akan kerinduan harum surganya...

akan kerinduan yg luar bysa dahsyatnya..walau ku serng menyakiti jiwa yg mncntai kalam ilahi...nmun ku mmpunyai sbuah pandngan yg logis dibalik itu semua...



byrknlh sejenak kita tutup brbagai problema getaran duniawi...

krena kini ingin ku rasuki kerinduan pada bilah-bilah bambu yg tlah tersentuh olehnya...pd hiasan yg nampak dlm beribu fakta..menemani dirinya dlm brjihad...menemani dirinya dlm menyentuh keagungan arsynya....

satu kata lagi......



entahlah....semuanya bagai trbungkam tnpa ada fakta yg membenarkan....inikah kita yg sembunyi dlam kepahitan??memalsukan kerinduan pd ajaran yg terikhwalkan?sungguh perihal yg buat jenuh mutiara batin...bersemayam dlm akal sehat yg mmbendung bilah syhwat....





jlani hidup dlm buai belaka...

serahkan cinta yg tulus dlm tumpukan kerinduan pd sosok nur ilahi....

melekatkn hikmah prasasti jiwa..brkumpul dlm rombongan org yg dirahmatinya..

melawan dan melafazkn kata pujian tuk ilahi...



##bisakah terpautkan zuhud ini?##

zuhud simbol duniawi n akhrat....saat waktu tak mampu lagi merasakn kemewahan ats nikmatx alam nyata..maka brhentilh rasa bebas dlm praduga trsebut...sungguh sbuah hal yg tk tersangka pahitnya..bagi saudara yg tk lepas dlm keikhwalan trsebut...



pada suatu hari abul abbas sahl bin sa'd as-sa'idi ra.brkata:ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Saw..kemudian berkata:"wahai Rasulullah,tunjukkanlah kepada saya suatu amal perbuatan yang apabila saya melaksanakannnya akan dicintai Allah dan juga dicintai sesama manusia."maka beliau bersabda:"Zuhudlah trhadap dunia niscaya Allah akan mencintaimu.Dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki sesama manusia niscaya mereka akan mencintaimu."



demikianlah isyarat kita trhadap kehidupan ini....

kehidupan bukanlah sekedar tuk dijamahi n direnungi..namun perlu dilantunkan dalam kertas yang harus terisi dg pasti...

mungkin lembaran kerinduan takkan bisa tercantumkan dalam daftar jadwal perkumpulan kasihnya...

karena kita masih ternodai...

masih berada dalam kenistaan..

yang bukan sekedar sentuhan alamiyah...

Senandung doa sederhana

"ku akan tetap menanti...menanti sebuah tangisan kerinduan yang ku harapkan selama hidupku..ku akan tetap bersabar..dan ku akan lantang ucapkan bahwa ku akan kuat menahan kesakitan ini..walau sakit ini kian menusuk ragaku..ku akan tetap terjaga..hanya untuk dirinya..untuk tunas bangsa ini"..



wktu yang kian terus berputar..

detik yang kian menyongsong masa depanku...membawaku dalam senyuman seorang malaikat kecil yang kelak akan menyemangati jiwa dan ragaku..

ku rasakan beribu macam getaran yang kian mengoyak batin ini..

setiap malam ku selalu berangan hanya untuk menggetarkan kebahagaan jiwa yang luar biasa..berangan dalam raga yang menguatkan relung-relung jiwa..

sebentar lagi...

hanya menghitung menit...tenanglah...

ku akan dapatkan senyuman itu dalam tangisan kernduan sanubari ini..

hanya untuknya..

ku akan tetap bertahan...ku yakin akan dirimu sang agung...

ku yakin kau akan menolongku dan menolong tunas ini.....

ku harapkan lantunan doa ini kan terwujud..bukan sekedar angan...dan bukan hanya sekedar harapan belaka...

sampai tiba waktunya tak tahan lagi diriku menempati posisi seperti ini...letih sudah rasanya...ingin segera ku hentikan perjuangan ini..namun tak tega diriku..tak mampu bagiku untuk membiarkan segalanya kini terenggut dalam keraguanku...

"dari kejauhan ku tatap kedua bola matanya...ku dengar tangisan kerinduan dan kebebasan awal hidup baru...dan ku rasakan getaran kebahagaan relung jiwa yang dulu fana menjadi sesuatu yang baru bagiku...

seiring waktu berlalu...ku selalu berharap dia akan selalu mengingatku...memberikan ku selalu kekuatan...

namun kini hanya luka yang telah tergoreskan dalam hati ku...

sempat ku berpikir sejenak...mengapa ku harus bahagia ketika melihatnya hadir dalam hidupku..??

mengapa harus ku harapkan sesosok makhluk mungil yang kini menggoreskan kepahitan dan perih dalam hidupku??

akankah dia sekarang memikirkanku..?akankah dia akan datang kembali padaku?

ku bergumam dalam lirih ku..

seandainya dia datang padaku..tak perlu ku mendengar kata maaf darinya..karena ku tak mengharapkan kata tu terlantnkan...dan karena ku telah memaafkan segalanya...namun seandainya rasa ini bisa ku bagi padanya...seandainya rasa ini bisa ku rasakan bersamanya..ya tuhan..akankah dia akan mengeluh padaku?atau dia akan benci padaku?wahai zat kuasa batin...ku hanya ingin dia bangkit dari segala keterpurukan akibat ulah diriku...ku hanya ingin harapanku dan harapannya...akan menjadi sebuah tonggak yang membuat kehidupannya unggul dibanding dengan kehidupanku...ku harap bila tiba saatnya...dia kan mampu melawan kesaktian zaman yang kan ternodai dengan ajaran suci mu...namun bila tidak..ku mohon padamu tuk selalu menjaganya..jangan biarkan dia tersakiti...jangan biarkan kesakitan zaman merajalela dalam kehidupannya...

aku hanya berharap doa ini akan tersampaikan oleh sesosok ibu di seluruh dunia...

*Syair hidup yang kian sirna*

"kan ku lantunkan kembali kalimat suci yg kuanggap itu syair...kan ku sentuh relung-relung jiwa yang hampa pada kejernihan hatinya"...



Saudaraku..di untaian kalimat sederhana ini kan ku isyaratkan padamu tentang kejernihan sesosok malaikat kecil ini...sebuah ilham kehidupan yang sederhana kan terbongkar secara pasti pada jiwa ini...kan kubalutkan secara perlahan goresan ini pada ujung jari ilahi...

sosok yang indah terlukiskan pada malaikat kecil yang belum ternodai..kejernihan tutur katanya dan tingkah lakunya kan membawa kita pada kecintaan-NYA.





*saat semua itu sirna..*



tatkala ku temukan tangisan alunan kebahagiaan dalam relung jiwanya..ku tatap beribu makna pada bola matanya.

ku perhatikan dia saat ku coba untuk mengungkap sisi kehidupannya yang tak terbaca oleh otak kecilku.....

masih dalam tatapan yang membuatku tak berdaya,tatkala dia menyentuh dekapan halus sesosok ciptaan-NYA yang kini telah terkikis waktu.Beliau terbujur kaku dilantai yang hanya beralaskan tikar yang sudah tak layak terpakai lagi...

malaikat kecil itu merangkulnya....menyambut senyumannya...dan segera menutupi tubuhnya yang telah tua renta..



ku perhatikan lagi sejenak.........

entah mengapa hati ini bergejolak dalam sebuah kekaguman yang luar biasa dahsyatnya..

tangan kecilnya selalu merangkul tubuh yang kini tak berdaya..di angkat secara perlahan-lahan kepala,yang dipanggilnya nenek tersebut..dan saat itu pula seolah-olah bisa ku gambarkan dengan pasti kasih sayang yang begitu besar dari senyumnya...



* tatkala syair itu terlantunkan*..





Lagi.....

dan lagi...

ku lihat gerak-gerik yang dilakukannya..

sungguh menawan hati..ku tela'ah kembali tentang dirinya dan saat itu pula ku rasakan keelokan paras jiwanya..

namun di sela-sela kekaguman..ku tangkap untaian syair yang kini jarang terdengar di telingaku....sebuah syair yang dulu ku lantunkan secara pasti....mencoba untuk mendekatkan daun telinga ini.... lebih dekat lagi...untuk mendengar alunan kata-kata merdu itu.walau samar terdengar namun sungguhlah merdu dan indah...ku terawang lebih jelas lagi...ingin ku mendekat tapi kuurungkan niat tuk kesekian kalinya..



subhanallah.........air mata ini sempat terjatuh di pipi ini...tak berdaya rasanya jiwa ini...dan berbahagialah diriku kembali..saat diriku masih bisa mendengar alunan yang ku anggap syair ini...kembali alunan syair tersebut terucapkan dari bibir manisnya..seketika ku rasakan gelora kecintaan dan kerinduan yang besar padanya..baru kali ini ku dengar kembali syair merdu itu setelah lama tak ada sosok manusia pun yang melantunkannya.....termasuk diriku...

saudaraku....sebenarnya ingin ku jelaskan bahwa ini bukan hanya kesalahan zaman....namun akan ku kikis angan itu terlebih dahulu.



"sebuah penggugah jiwa*

Sebuah rasa yang sulit ku dapat...sebuah rasa yang memang sulit ku gambarkan secara pasti...aku ingin semua ini terlantunkan secara pasti.....Berulang kali ku berdecak kagum dan mengucap kalimat sucinya... saat syair itu sirna..dia kembalikan lagi kunci kerinduan padanya..

namun kini semuanya kian sirna di sekitarku..hanya terdengar lantunan lagu yang memecahkan dan menggoreskan luka saja...nyanyian yang tak berirama untuk menyentuh jiwa...kadang ku selalu bergumam..



akankah bisa ku dengar lagi kalimat suci yang ku sebut syair terindah itu???

sungguh kan ku cari dan temukan kembali syair merdu ini pada celah-celah hati yang telah terisi pasti.

dalam untaian syair terindah..yang biasa terdengar dalam kandungan makna syahadat....



semoga kita bisa menjadi pendengar dan pelantun kalimat sucinya yang indah...amin....

karena dirimu...jeritan itu terdengar...

aku akan menjerit bila mereka tak mengisi kekosonganku....aku akan menangis sekencang-kencangnya dalam jeritan yang hanya teraba dalam lubuk hatimu....jamahilah aku...maka aku akan memberi jaminan padamu atas seizinnya...





itulah beberapa ungkapan atas sebuah jeritan yang amat pedih...yang bukan terlahir dari suatu senyawa atau pun yang terkandung dalam makna kehidupan.Sebenarnya dia hidup di sekelilingmu..dia mengharapkan kehadiranmu di tempat itu..namun kau mengacuhkannya,memalingkan mukamu seolah-olah kau ingkari keberadaannya..naudzubillahhiminzalik...sungguh menyedihkan..

saudaraku...disinilah secara perlahan-lahan kan ku tuturkan padamu tentang topik yang masih belum terungkap ini..simaklah saudaraku...simaklah barisan kalimat sederhana ini...





**kebahagiaan awal membangun tonggak...**



tahukah kau saudaraku bahwa kebanggaan yang sangat besar akan kami bangun di tempat yang insya allah barokah ini.Awal kebahagiaan yang sudah kami konsepkan agar bisa terbentuk sesuai dengan harapan.subhanallah..sungguh indah lingkup rahmatullah ini..



"ingin kutambahkan sedikit perhiasan dunia di puncaknya..dan akan ku tambahkan lebih banyak lagi perhiasan akhirat pada titik acuan yang kan tertancap pada senyawa kehidupan manusia".



kata-kata itulah yang selalu ku katakan pada relung-relung jiwa ini.sebuah rasa yang bergejolak yang menghantarkan ku pada sebuah pengharapan yang sangat besar.subhanallah....beberapa kali ku lantunkan kalimat suci-NYA..berharap pengucapan itu kan kembali terlontarkan pada bibir yang telah dia bentuk dalam nikmatnya.



**jeritan itu masih samar....**



kudengarkan lagi...saat ku berusaha merasakan dalam lubuk hati ini.samar.....itulah yang bisa ku katakan kini..entah jeritan apa yang mampu menumbuhkan kecurigaan terbesar ini.jeritan yang tak biasanya..berbeda cara dalam mengisyaratkan semua ini..ku diam terpaku berharap jeritan itu kembali terlantunkan.sejenak tmbul dalam benak,ada gerangan apakah ini?kenapa batin terasa tersayat seakan diiris secara sadis?eritan apa itu?sungguh tak mampu ku teriakkan kekesalan.

lagi sekali wahai saudara,ku dengar jeritan yang menyayat hatiku itu..namun masih samar...samar....dan samar...seketika itu beribu pertanyaan tu kembali lagi terlontar.



*kini terdengar jelas*



tatkala ku telah bangun singgasana ini..kurasakan sebuah rasa yang kembali bergejolak.berharap harapan itu kan terlantunkan secara pasti.hari pertama sampai pada tiga tahun berlangsung,semuanya baik-bak saja.seperti yang ku harapkan semuanya alhamdulillah ternyata berjalan dengan mulus.namun tak bisa ku pungkiri...kini tak ada sebuah senyawa pun menjamahi singgasana tersebut.seketika ku tersentak,saat jeritan itu semakin terdengar jelas..seolah-olah mereka marah padaku dan pada dirimu wahai saudaraku..mereka marah dan menjerit dalam sebuah jeritan pedih yang tak bisa ku gambarkan dalam imajinasi daya tinjau khayalku.mereka melampiaskan hal yang seolah-olah mengakibatkan aku tak mampu untuk melawan untuk menghentikan semua ini.



*saat kesadaran itu telah sirna...*



tatkala dia berkata padaku....

"mengapa kau wahai manusia tak pernah menjamahi diriku...??

"mengapa kau harus menghilang dalam perubahan zaman??

"apakah kau kini tak ingin selalu berhubungan dengannya??

"kenapa kau tinggalkan hal yang kan menuntunmu dalam keindahan surga-NYA??

saudaraku...dengarlah...dengarlah lontaran pertanyaan tersebut.....sungguh hilanglah kesadaran yang tertanam beribu tahun lamanya akan sebuah pengagungan padanya.dengarlah wahai saudaraku...masjid itu menjerit dan terus menjerit...karena berharap akan kehadiranmu yang dulu lagi.sejenak kini hal yang perlu dipertanyakan dalam benak ini.apakah kesadaran itu bisa kembali hadir dalam relung jiwa kita?sedangkan para saudaraku yang lainnya kini sudah masuk dalam jurang yang terjal..

sungguh menyayat hati..perilaku yang semakin membrutal dikalangan sekitarku...ingin ku sadarkan satu hal pada jiwa ini..namun aku pun masih tak mampu untuk melawan kesaktian zaman..sungguh ingin ku sentuh sanubari harap ini..agar nista yang tersembunyi dalam jiwa akan keluar sebagai butir bilahan mutiara yang suci.

maka jadilah kita golongan orang-orang yang shalih...^_^