bismllah..kami dapati satu onggokan di tengah onakan duri yang berdiri tegak..cepat merambah bagai akar pepohonan.Inilah kumpulan bakteri dan virus,yang secara perlahan dan tanpa sadar menjangkiti qalbu kami.Masya ALLAH..sungguh hati ini perlahan-lahan ikut tergores dalam curamnya sembilu luka.Takkah kau ketahui saudaraku...bahwasanya inilah anggapan hati dalam sakitnya ujung duri yang menusuk hati kami.Benar jika dikata bahwa fitnah tersebut lebih kejam daripada pembunuhan.Sungguh jalan yang penuh kerikil dan duri ini membuat langkah kami hampir terhenti di penghujung asa.
Saudaraku...jika kami dapat paparkan kembali padamu tentang kisah ini..cukuplah kami harapkan engkau renungkan goresan pena keikhlasan ini.tatkala kami meraup macam kekesalan,kami dapati bahwasanya bakteri dan virus kian merobek ulur hati kami.Saudaraku..disinilah kami akan rangkaikan sebuah kisah dimana keteguhan seorang anak yang masih belia,namun telah mampu untuk menjadi penegak risalah dalam hati.Sekiranya kami mengeluh terhadap fitnah ini,dialah yang selalu memboncengi kehidupan kami.Ya..dialah laksananya khalifah hati untuk kami.Ketahuilah sadraku,bahwasanya kami tak mengenalnya,kami tak tahu ia darimana..dan dari silsilah kelurga yang manasungguh kami tidak tahu mengenai hal tersebut..terasa sudah sembilu hati terhadap luka yang tergores semakin sakit dan kan merobek hati.Namun lihatlah saudaraku,dia tetap tak mengelurkan seucap kata keluhan walau sakit kian menderanya.Subhanallah..kami sempat mengagumi dalam hati..dan terlintas dalam benak"ahh..jika kami bisa seperti itu?"namun pikiran tersebut perlahan-lahan buyar dalam memory kami.Subhanallah...kami pun berkata"ahh...jika anak sekecil itu bisa..kenapa kami tidak?sungguh hal ini telah membutakan hati kami.
Sekiranya manusia belajar tanpa pandang bulu(usia ataupun faktor yang lainnya)maka beruntunglah mereka karena berkurangnya sifat gengsi dihadapan hati mereka.Ahh..sungguh kami selalu berharap seperti itu.semoga kami dapat meneladani sifat beliau.allahuma amin..
Saudaraku...jika kami dapat paparkan kembali padamu tentang kisah ini..cukuplah kami harapkan engkau renungkan goresan pena keikhlasan ini.tatkala kami meraup macam kekesalan,kami dapati bahwasanya bakteri dan virus kian merobek ulur hati kami.Saudaraku..disinilah kami akan rangkaikan sebuah kisah dimana keteguhan seorang anak yang masih belia,namun telah mampu untuk menjadi penegak risalah dalam hati.Sekiranya kami mengeluh terhadap fitnah ini,dialah yang selalu memboncengi kehidupan kami.Ya..dialah laksananya khalifah hati untuk kami.Ketahuilah sadraku,bahwasanya kami tak mengenalnya,kami tak tahu ia darimana..dan dari silsilah kelurga yang manasungguh kami tidak tahu mengenai hal tersebut..terasa sudah sembilu hati terhadap luka yang tergores semakin sakit dan kan merobek hati.Namun lihatlah saudaraku,dia tetap tak mengelurkan seucap kata keluhan walau sakit kian menderanya.Subhanallah..kami sempat mengagumi dalam hati..dan terlintas dalam benak"ahh..jika kami bisa seperti itu?"namun pikiran tersebut perlahan-lahan buyar dalam memory kami.Subhanallah...kami pun berkata"ahh...jika anak sekecil itu bisa..kenapa kami tidak?sungguh hal ini telah membutakan hati kami.
Sekiranya manusia belajar tanpa pandang bulu(usia ataupun faktor yang lainnya)maka beruntunglah mereka karena berkurangnya sifat gengsi dihadapan hati mereka.Ahh..sungguh kami selalu berharap seperti itu.semoga kami dapat meneladani sifat beliau.allahuma amin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar