^_^

title

terima kasih sudah berkunjung ke blog yang sederhana ini,jika ingin mengcopi catatan silahkan untuk selalu menyebutkan sumbernya.semoga kita selalu dalam jalan yang haq ini.ditunnggu kembali kunjungannya.syukron jazakallahhu khayron.

Selasa, 11 Desember 2012

ƸӜƷ.¸¸✿¸.•❤•.❀.ƸӜƷ.Ada Sorban Cinta Di Hati.ƸӜƷ❀.•❤•.¸✿¸¸.ƸӜƷ

Kala hati seorang insan tengah berbunga tiada lagi yang mampu menahannya dari semburat wajah merona.
Ia akan menitipkan rindu pada siapa saja yang kian di kenangnya.
Rupa sorban cinta memang tak dapat di deskripsikan namun rupa insan yang berbalut sorban cinta memetakan ruang rindunya dari sudut hati yang terdalam

Lidah tak dapat mengungkapkan bagaimana bahagianya hati ketika itu..
Hati tak dapat pula memetakan sebuah literature untuk mengungkapkannya pada lidah terhadap apa yang tengah di rasa
Kiriman ukhuwah cinta,
Persembahan untaian kata
Alunan rindu di hati
Yang semulanya membalut hati dapat di untai seindah mungkin oleh tinta nan syahdu


Para penyair telah banyak menguntai setiap katanya pada secarik kertas
Seperti tuangan cinta sejati yang di kemukakan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah Rahimahullahu
Seperti deskripsi madu nan romantis yang di rajut oleh seorang penulis
Seperti sederetan rajutan benang wol yang tengah di untai seorang ibu ketika bermanja dengan pakaian anaknya yang telah sobek
Seperti balutan senyum sederhana dari mulut anak kecil yang tengah nampak bermadu riang.
Lihatlah, Dunia dengan ladangnya nan luas
Telah menyuguhkan segala rasanya pada manusia
Rasa itu kadang seperti garis tangan yang tergambar di tangan bidadari mungil
Bertuliskan keagungan yang mulia

Kadang ia seperti kebijaksanaan anak kecil
Seperti kata manja seorang anak pada ayahnya
Seperti titian jembatan yang tengah di siapkan untuk para pujangga
Seperti sabar dan keikhlasan yang tengah di senandungkan oleh insan yang tengah di uji
Seperti airmata yang tengah melirik kesedihan dan bahagia
Dan seperti tatapan insan di tengah senja dan pagi hari
Yang di pagi harinya
melihat embun menyentuh dedaunan dengan syahdunya
Dan tatapan ketika matahari terbenam
Yang menggoda manusia dengan keindahan aroma senja


Lebih dari sekedar berlian


Aku pernah mengenang bagaimana ia memberiku seikat buah delima
yang ia balut dengan beberapa helai daun lalu meletakkannya di meja hiasku
aduhai.. begitu tradisional tersaji
aku pun mulai mencium keningnya dan mengucap beberapa untaian tanda terima kasih

                                           detik itu, kulihat wajahnya lalu mendudukkannya di ranjang kecilku yg empuk
                                            dengan senyum kecil yang menawan menandakan kesediaannya merangkul erat  tanganku
                                                     
Bunda... sini
itu panggilan mesraku padanya
aku memberinya sepucuk kertas lalu mengerlingkan mataku berharap ia akan membacanya
"tertulis manja di secarik kertas nan teduh"
ku lontarkan pertanyaan untuk Bunda tersayang :) 
                        Bunda..
                        Pernahkah engkau mengenang seseorang?
                        Di kepik telingaku
                       Aku sering mendengar tentang mereka
                       Ku katakan padanya sesekali dengan lembut “apakah ia yang menawan hatimu,bunda?”
                       Kulihat ia begitu sederhana
                       Aku pun tak mengerti
Bunda…
Aku sering bermain dengan seribu taman syahdu kata-kata
Tapi tak pernah ku jumpai sesederhana kata itu
Yang dapat mengalun indah di telingaku
Ingatkah engkau dahulu
Ketika kutanyakan padamu “Bunda, apa yang membuatmu menyukainya?"
Engkau ceritakan bagaimana pertemuanmu dengannya
sehingga hatimu terikat kuat lalu menyatu hingga kini
Aku pernah ingin bertanya "lalu, bagaimana bisa rasa cemburu itu menghujam di setiap jantungmu dan mengalir di setiap darahmu?
karena kau pernah menangis
menangisi wanita yang berjabat tangan dengannya dahulu

Sedangkan aku bunda?
aku tak tahu bagaimana caranya mengurai denyut urat nadi cinta kelak
aku tak tahu bagaimana cara melayani seperti kesempurnaan engkau melayani beliau.
Tapi, bunda..
ingin sekali ku tanyakan padanya kelak
bagaimana engkau bisa mencintaiku?
dan walaupun menusuk dalam ruas tulang ragaku
aku akan tetap bertanya " siapa wanita yang pertama kali hadir dalam hidupmu? ceritakanlah padaku "

bunda mulai menutup kertas yang kusuguhkan 
ku harap ia berkata " sederhanakan ia dengan makna, karena makna LEBIH DARI SEKEDAR BERLIAN ^.^
^Di tahun, tanggal, serta bulan yg tak pernah ku ketahui kapan ^