^_^

title

terima kasih sudah berkunjung ke blog yang sederhana ini,jika ingin mengcopi catatan silahkan untuk selalu menyebutkan sumbernya.semoga kita selalu dalam jalan yang haq ini.ditunnggu kembali kunjungannya.syukron jazakallahhu khayron.

Senin, 31 Oktober 2011

Bismillah Ini masih ukhuwah,bukan fisika,matematika,kimia atau pun biologi!

Di sini..
Aku menangis
Tersenyum
Dan bahagia
Mengadu kepada RABB Maha Cinta
ketika hati mulai bermetamorfosa
ketika sayap-sayap jiwa mulai melayang dalam aroma ukhuwah
Setiap kata yang tertulis
Dan saat jari-jari manis mulai bergairah
Alangkah indahnya terlantunkan nasehat cinta antara aku dengan saudari seiman
Ingin rasanya mengawali lisan untuk mewakili lantunan terima kasih untuk segalanya
Namun rasanya tidak sempat untuk menggambarkan bunga-bunga ukhuwah yang baru atau pun yang telah terjalin cukup lama

Ukhuwah itu cinta saudari seiman
bukan diatas warna-warni glamor
bukan transparan
tapi hitam
hitam
dan hitam saja
di sisi lentera menara putih
yah..sudikah kalian untuk membayangkannya?
Dan mereka bertanya"membayangkan apa?
membayangkan menara putih dipenuhi nasihat dan cinta
tidak berordo 3x3 seperti sebuah bahasan matriks
atau kah ingin sejajar dengan bahasan integral?
atau bahasan kimia dengan perubahan bilangan oksidasi  dalam ikatan ukhuwah termanis?
Rasanya tidak
Tentu tak sepadan
Karena ukhuwah ini adalah ikatan ilmu di padang kebenaran
Dan coba tersenyumlah

Lihatlah
Di langit..
sayap-sayap burung attar
menyampaikan kabar gembira tentang terjalinnya nasehat cinta antara aku dengan saudari seiman
Di hati..
Entah harus sampai kapan bisa menyembunyikan rasa yang terus bergemuruh tentang segala rasa yang tercinta
Seyogyanya aku tahu betapa besar nasihat cinta yang telah tertuliskan dalam setiap ketikan jari dan hati
karena aku merasakan..
yah merasakan betapa nikmatnya melukiskan bunga di "kamar yang minimalis'
Di ruang yang bukan khayalan modern
Dan di sudut damar maya
Di setiap goresan itulah beribu apresiasi tanda terima kasih dan doa
Dilayangkan dari dinding-dinding hati
Subhanallah..
berdecak kagum
dan  jelajah seantero rasa ini
Entah sampai kapan akan melekat ukhuwah ini
Semoga akan selamanya
selamanya sampai ruang yang terjauh berhenti menggemakan ungkapan hati

*note: Untuk saudari dan saudara seiman yang tak bosan untuk menasihati :)*

Minggu, 16 Oktober 2011

**Episode yg terlupakan**

    *Episode yang terlupakan*
 Langkahnya tertatih-tatih
Raut wajahnya sudah layu bagai daun yang kering
Ia tidur di penghujung jalan
Menatap sekeliling kota 
Namun seolah-olah hanya sebuah tatapan kosong


Kepada Ilahi 
Ia meminta sesuatu
Bibirnya bergetar menyebut Asma ALLAH
Lirih,hampir tak bersuara
Ia tepikan segala kepenatan di antara ruangan yang sengap
Ia terbaring pula dan mulai membekukan tawa
Hening
Sunyi senyap
Rupanya ia mencoba menatap sekeliling dengan seksama
Hampir bagai orang tak sadarkan diri
Yang masih di ingatnya hanyalah atap-atap langit kamarnya



Aduhai..mungkin bukan kamar 
Bukan pula ruangan
Namun hanya peristirahatan yang sangat buruk
Ia mencoba mengingat kembali
Seakan memutar memory 
Hendak mengembalikan kenangan lama


tik..tik..tik..tik..
saat itu hujan kembali mengguyur bumi
Berbincang kepada Angin
Dan berbisik kepada Ilalang
Seolah berkata "hati-hati..awas,air hujan ku terlalu banyak mengenaimu"
Namun tak terhiraukan
Hanya hening
Membisu
Lalu berakhir