“Dua syarat lagi maka tersentuhlah sudah ruang rindu dalam lingkup hiasan sunnatullah.Menunggu sebuah harapan yang terlantunkan pada nur ilahi.Merekam beribu keragaman rasa di jiwa yang telah lama tersimpan”.
Bismillahhirrahmanirrahim..inilah kata untuk mengawali untaian surat ini.sebagai insan yang terlahir dari tulang rusuk adam,mengharapkan seorang anak adalah perhiasan dunia yang sangat bunda nantikan.hanya untukmu,nak.Bunda goreskan pena ini pada sebuah surat yang sederhana,agar kelak alunan kata ini bisa ananda renungi dan pahami.
<
Ketahuilah ananda bahwa harapan ini selalu melekat di hati bunda.Surat ini bunda buat sebelum mengenal sosok kehidupan ayahmu dan sebelum bunda mencapai masa yang mengubah hidup bunda untuk berkeluarga.Surat ini sengaja bunda lantunkan pada ananda hanya untuk mencapai harapan dalam benih kerinduan keagungan cinta nur ilahi.Memiliki seorang anak adalah harapan yang bunda tanam sejak kerinduan ini muncul secara tak terduga.sebelumnya harapan ini hanyalah angan belaka yang tak pernah terharapkan.Namun waktu yang kian berputar,membuat bunda berpikir akan harapan ini..kadang bila hati berharap dalam dekapan hangat surganya bunda sering bergumam..
“kelak akan bunda tanamkan benih kerinduan pada mutiara batin ini hanya untuk penerang hatiku yaitu dirimu anakku.kelak akan bunda isi relung-relung jiwamu dengan alunan merdu dari mazhab-mazhab sucinya”.
Setiap kata ini terlantunkan bunda yakin akan harapan yang sangat pasti.Namun bunda takkan pernah tahu kehendak Allah atas diri bunda.bunda selalu berkata pada sanubari bunda yang terdalam..
“apakah bisa pada suatu saat nanti diriku menuntun dirinya dalam harapan yang pasti”?
“apakah malaikat kecilku dapat seperti yang ku harapkan”?
Bila sungguh itu semua tak sesuai dengan harapan,maka akan bunda rajut kembali celah kesalahan yang buat itu tak terlantunkan secara pasti.Dan bila itu gagal bunda akan terus bersabar merajutnya bagai meluruskan benang yang kusut.biarkanlah sejenak bunda tutup berbagai problema getaran duniawi hanya untuk membuka kemewahan getaran surganya bersama ananda.Bunda akan selalu menyanggupi hal yang terbaik buat kita semua.Dan bersama ayahmu akan bunda runtuhkan syahwat kerinduan pada bilah-bilah bambu yang tersentuh oleh kalam ilahi.Menempatkan posisi kehidupan dalam keagungan pada arsynya.
Ananda ingatlah bahwa kita hanyalah ciptaannya yang pasti akan kembali padanya.Ingatlah akan sebuah isyarat kehidupan yang hanya sementara waktu.kita tak akan kekal di dunia ini.maka dari awal harapan,bunda akan selalu menuntunmu kelak dalam jalan yang diridhoinya.Adalah nikmat yang luar biasa bila kita dapat menapaki lembaran kosong yang kemudian terisi dengan risalahnya.Adalah hal yang paling membahagiakan bila kita dapat menjadi golongan orang yang beruntung dalam waktu.Adalah pencapaian keseluruhan sebuah rasa,bila kita bersama-sama dapat melewati siratal mustaqim untuk memasuki gerbang surganya.sungguh tak ada suatu daya nafsu yang akan terobek bila kita tetap berada dalam keimanan islam suci ini.
<
Ananda tersayang,jangan biarkan bilah-bilah kehidupan ini merasuki relung jiwamu yang fana.Berikanlah sebuah sentuhan suci pada tiap baris perkataanmu.berikanlah kesantunan dalam setiap tindak-tandukmu.Satu hal lagi yang perlu ananda tanamkan,bahwa rasakanlah selalu kerinduan pada benih sayap-sayap keabadian cinta rasulullah..dan pada sayap-sayap lingkup keesaannya.Pejamkanlah sejenak mata yang kian menyoroti kenistaan surga dunia.Tutupilah problema dunia yang bisa menjerumuskan kekuatan jiwa yang tertahan.
Anandaku yang tercinta…
Janganlah takut untuk menggeluti siasat yang memajukan langkah keimanan.janganlah ananda takut untuk menyentuh keanekaragaman yang ada di dalam batas perintah islam.Dan janganlah sekali-kali ananda meninggalkan islam ini karena takut pada musuh para nabi dan rasulullah.Jagalah risalahnya..dan peganglah wasiatnya sekuat menahan kesakitan yang mengoyak batin.
<<Satu Wasiat untukku..
Wahai ananda,penerang hatiku..jadikanlah dirimu bagai matahari pada siang hari.Jadikanlah dirimu bagai bulan di malam hari.Dan jadikanlah dirimu sebagai bintang yang akan menemani bulan dalam kesepian.”aku”sebagai bundamu kelak akan selalu menemani dan mendekapmu dalam setiap langkahmu.Dan hanya satu pintaku jadilah tonggak pedoman atas kejernihan hatimu.
<
Demikian harapan yang bunda katakan padamu wahai penerang jiwaku.bunda akan selalu mencintaimu walau kau belum hadir di hidupku.karena cintaku berawal dari kerinduan yang sungguh tercipta sejak sanubari terbungkam dalam angan seribu angan.
Cukuplah sekian surat dari calon ibumu..
Ku harapkan lantunan kepastian ini bisa sesuai dengan kehendak batinku.
Wassalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh
Penulis:Melonadyola Harmoni(Nabila Shaza,Pelajar SMAN 1 Masbagik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar