^_^

title

terima kasih sudah berkunjung ke blog yang sederhana ini,jika ingin mengcopi catatan silahkan untuk selalu menyebutkan sumbernya.semoga kita selalu dalam jalan yang haq ini.ditunnggu kembali kunjungannya.syukron jazakallahhu khayron.

Sabtu, 12 Maret 2011

Penyamun hati

Satu impian....satu asa..dalam sebuah kehidupan.Kegetiran hidup bukanlah hal utama untuk menangisi kepedihan atas gagalnya diri seseorang.Ingatlah bahwa hidup ada yang mengatur(ALLAH).Suatu keyakinan yang bulat sering tercipta dari ukiran tirai kehidupan.namun berhati-hatilah karena semua itu dapat menjadi kelemahan terhadap daya tahan hati.Bertuturlah jejak kaki di setiap derap langkah yang ia lalui.kelak berucaplah lidah,tangan,dan mata atas apa yang telah selama ini kita lakukan.Kadang jiwa sulit membenamkan energi total dari keikhlasan.entah perasaan benci ataupun perasaan yang lainnya.




*ketika mata meringis..*

kami berusaha untuk tetap setia di penghujung jalan..menanti keelokan masa yang bertaburan di atas sana.Satu kumpulan bintang yang sempat menorehkan kekaguman pada kami.Tatkala itu,walau dengan rasa lelah kami tetap berada pada titik kekuatan.Mengayunkan kaki menuju pusat dunia.kebetulan hujan,hal yang tak ingin kami harapkan saat itu.Namun,kami harus tetap bersyukur.Segera kami bekukan lidah,takut ada keluhan disetiap hembusan nafas.Dimalam yang dingin,angin mulai menusuk tubuh kami dalam balutan baju bahan lebar yang sering kami pakai untuk mendapatkan ridho dan rahmatnya,menjalankan syariat agama yang telah hadir di lingkup hidup kami untuk menepati sebuah janji pada ILAHI.Bibir kami masih kelu,bermandikan hujan dan berselimutkan hawa dingin.Serasa tulang-tulang kami menggigil,dan sakit tertusuk suhu di malam itu.

Tak terasa sudah 2 jam kami berdiri disitu.Menanti hujan reda hingga kami dapat berpeluk rindu dengan kasur empuk kami."Ahh"..sungguh nikmat rasanya jika saat itu kami telah ada di rumah..meneguk secangkir teh panas,bermanja dengan kasur empuk sambil berselimutkan bulu angsa hmm..nyummi.Namun kami segera sadar dari lamunan yang kami tahu secara perlahan akan membenamkan kami terhadap waktu.Aduhai..namun hujan pun tak kunjung reda sementara hati tetap gundah gulana mengingat kapan hujan akan reda?hmm..

1,2,3,4,5,..ya! ku hitung 5 nyamuk yang tanpa izin singgah di tanganku,hingga dapat ku raih dan ku genggam dalam kelompok jemariku.Malam kian larut,rasanya orang-orang tak lagi berlalu lalang di hadapan kami seperti tadi.Syair malam telah melarutkan mereka di kasur empuk masing-masing.Suasana begitu mencekam,karena ditempat kami berada,benderang lampu selalu saja redup.Setelah lama disana,akhirnya kami pun memutuskan untuk segera beranjak pergi dari peristirahatan sementara.Dengan terpaksa kami menempuh perjalanan dengan memanjakan kaki di hujan yang cukup deras.


Di pojok jalan,tiba-tiba kami dengar sebuah tamparan  yang sangat keras,hampir menghantam jiwa kami.Suara tangisan tersebut memilukan untuk di dengar.Semakin otak kami berpikir tak karuan dan hati tak hentinya bergumam.."ada apa?ada apa?.Kami tahu rasanya tak perlu melihat insident apa yang terjadi disana.Namun hati kami rasanya tak tahan jika harus membenam rasa penasaran ini.Kami berusaha memanaj hati,tapi hati tetap memberontak dalam sebuah gumam.Akhirnya dengan kebulatan tekad yang besar,kami pun melangkahkan kaki secara perlahan mendekati umpan yang menarik ulur hati.

"Aduhai..ia berdarah..seluruh badannya merah..apa yang yang harus kami lakukan??kami sungguh takut mendekat.Kami sungguh takut untuk melawan..ya!darah itu mengalir dan merambah kesegala penjuru dibawa oleh molekul-molekul air yang sifatnya menyebar ke segala arah.Waduh..cambuk itu mulai singgah ke kulit tipisnya..mukanya pucat..dan lagi-lagi hati pun bergumam apa yang harus kami lakukan?sementara hanya takut yang hadir di malam ini.Anak tersebut meringis kesakitan,rasanya dapat kami lihat bahwa air matanya pun ikut meringis,perih mungkin dari hasil cambuk tadi.Entahlah.

 *ketika lidah berucap*

Pergi..ya!orang yang memukul anak itu pun secepat kilat hilang dari pandangan kami.Kemana dia?kemana?kami mencari sesuatu yang tak tahu rimbanya lagi.Dan sekaranglah waktu yang tepat untuk kami menghampiri anak kecil tersebut.Dengan perasaan yang masih mernding,kami tergopoh-gopoh menghampirnya seolah-olah merasa dekat denganya.Kami tatapi seluruh tubuhnya penuh berlumuran dengan darah."Ngeri"...membuat bulu roma kami berdiri.

"biasa saja"...ya!itulah sebuah ucapan yang pertama kali keluar dari bibirnya yang pecah-pecah.Otomatis kami tambah heran atas perkataannya.Dan segenap hati pun mulai berkata menziarahi keseluruhan kata yang ia ucapkan."kenapa?kenapa kau tak melawan?kenapa kau di perlakukan seperti ini wahai adikku?itulah beberapa pertanyaan yang terlontar dari lidah kami yang sedari tadi terasa kelu saat melihat insident tersebut.Ia mengembangkan senyumnya walau terasa berat akibat kesakitan.Dan ia pun mulai berkata terhadap kami.."tak apa kak..karena inilah hal yang harus kami dapatkan atas perbuatan hati kami.Sekiranya kami boleh tahu perbuatan apa itu?sehingga mampu menyebabkan dirimu seperti ini wahai adikku?dia pun bertutur padaku..dengan rangkaian kalimat yang masih kurang jelas kami mengerti.Masih dengan rasa penasaran akhirnya ia pun mulai memperjelas ucapannya pada kami.

"kak..aku sebenarnya adalah penyamun dari sekelompok hati.Kami lahir dari peradaban dunia masa depan.Kami tak sengaja membongkar kalimat syurga itu dunia.Kami khilaf..sungguh kami khilaf..tahukah kakak sekiranya apa yang kami dapatkan ini adalah balasan yang belum setimpal dari hasil perbuatan kami.Otoriter-otoriter telah membuat hati kami membara dan berkobar dalam panasnya suhu hati.Ya!kamilah penyamun hati,kami berusaha mengilegalkan hati ini.Kami sungguh tak setia di tepian jalan.Kami selalu meninggalkan segala bentuk kebaikan yang telah ada di hadapan mata kami.kak..ketahuilah..kami jujur dalam perihal ini lantaran kami tak ingin terlalu banyak mendapatkan sanksi d akhirat kelak.Ini adalah sanksi yang harus kami bawa sampai di alam kubur nanti.kami takut,,kami takut,,

Subhanallah..kami sungguh belajar dari mereka.Mereka mau mengakui kesalahan,tanpa pernah merasa malu terhadap orang lain atas dosa yang telah ia cantumkan dalam hidupnya.Namun.kini berpikirlah..apakah sekarang masih banyak manusia yang berani mengakui kesalahannya maupun itu dalam gumaman hati?masih adakah hat yang berminat untuk mendapatkan sanksi di dunia sebelum di dapatkan di akhirat kelak?rasanya telah menipis sifat besar seperti itu.sungguh kami telah dibutakan oleh kelenaan di dunia.Semoga kita dapat terhindar dari virus hati yang bermuaa di kanvas hitam.Amin ya rabbal alamin.










2 komentar:

Aina mengatakan...

sesungguhnya terbuat dari apakah jiwa orang yang mau mengakui kesalahan dan mau menerima hukuman atas kesalahan itu.... sementara disekitar kita banyak yang lempar batu sembunyi tangan,,, sesungguhnya siksa Allah di akhirat jauh lebih pedih dari sekedar cambuk di dunia...

Unknown mengatakan...

sesungguhnya merekalah orang2 yang telh dibutakan oleh kelenaan duniawi.mereka melayang dalam kehausan hidup yg sungguh dahsyat.seandainya mereka dapat menggenggam bara api..saat tu pula mereka menyesali ketika waktu datang terlambat.itulah manusia..semoga kita bukan termasuk orang yg merugi..aamiin..