^_^

title

terima kasih sudah berkunjung ke blog yang sederhana ini,jika ingin mengcopi catatan silahkan untuk selalu menyebutkan sumbernya.semoga kita selalu dalam jalan yang haq ini.ditunnggu kembali kunjungannya.syukron jazakallahhu khayron.

Sabtu, 02 April 2011

Zainab binti Khuzaimah

Nama lengkap Zainab adalah Zainab binti Khuzaimah bin Haris bin Abdillah bin  Amru bin Abdi Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’shaah al-Hilaliyah. Ibunya bemama  Hindun binti Auf bin Harits bin Hamathah.


Berdasarkan asal-usul keturunannya, dia termasuk keluarga yang dihormati dan  disegani. Tanggal lahirnya tidak diketahui dengan pasti, namun ada riwayat yang  rnenyebutkan bahwa dia lahir sebelum tahun ketiga belas kenabian. Sebelum  memeluk Islam dia sudah dikenal dengan gelar Ummul Masakin (ibu orang-orang  miskin) sebagaimana telah dijelaskan dalam kitab Thabaqat ibnu Saad bahwa Zainab  binti Khuzaimali bin Haris bin Abdillah bin Amru bin Abdi Manaf bin Hilal bin  Amir bin Sha’shaah al-Hilaliyah adalah Ummul-Masakin. Gclar tersebut  disandangnya sejak masa jahiliah. Ath-Thabary, dalam kitab As-Samthus-Samin fi  Manaqibi Ummahatil Mu’minin pun di terangkan bahwa Rasulullah. menikahinya  sebelum beliau menikah dengan Maimunah, dan ketika itu dia sudah dikenal dengan  sebutan Ummul-Masakin sejak zaman jahiliah. Berdasarkan hal itu dapat  disimpulkan bahwa Zainab binti Khuzaimah terkenal dengan sifat  kemurah-hatiannya, kedermawanannya, dan sifat santunnya terhadap orang-orang  miskin yang dia utamakan daripada kepada dirinya sendiri. Sifat tersebut sudah  tertanarn dalam dirinya sejak memeluk Islam walaupun pada saat itu dia belum  mengetahui bahwa orang-orang yang baik, penyantun, dan penderma akan memperoleh  pahala di sisi Allah.


Keislaman dan  Pernikahannya

Zainab binti Khuzaimah. termasuk kelompok orang yang pertama-tama masuk Islam  dari kalangan wanita. Yang mendorongnya masuk Islam adalah akal dan pikirannya  yang baik, menolak syirik dan penyembahan berhala dan selalu menjauhkan diri  dari perbuatan jahiliah.

Para perawi berbeda pendapat tentang nama-nama suami pertama dan kedua  sebelum dia menikah dengan Rasulullah. Sebagian perawi mengatakan bahwa suami  pertama Zainab adalah Thufail bin Harits bin Abdil-Muththalib, yang kemudian  menceraikannya. Dia menikah lagi dengan Ubaidah bin Harits, namun dia terbunuh  pada Perang Badar atau Perang Uhud. Sebagian perawi mengatakan bahwa suami  keduanya adalah Abdullah bin Jahsy. Sebenarnya masih banyak perawi yang  mengemukakan pendapat yang berbeda-beda. Akan tetapi, dari berbagai pendapat  itu, pendapat yang paling kuat adalah riwayat yang mengatakan bahwa suami  pertamanya adalah Thufail bin Harits bin Abdil-Muththalib. Karena Zainab tidak  dapat melahirkan (mandul), Thufail menceraikannya ketika mereka hijrah ke  Madinah. Untuk mernuliakan Zainab, Ubaidah bin Harits (saudara laki-laki  Thufail) menikahi Zainab. Sebagaimana kita ketahui, Ubaidah bin Harits adalah  salah seorang prajurit penunggang kuda yang paling perkasa setelah Hamzah bin  Abdul-Muththalib dan Ali bin Abi Thalib. Mereka bertiga ikut melawan orang-orang  Quraisy dalam Perang Badar, dan akhirnya Ubaidah mati syahid dalam perang  tersebut.

Setelah Ubaidah wafat, tidak ada riwayat yang menjelaskan tentang  kehidupannya hingga Rasulullah menikahinya. Rasulullah menikahi Zainab karena  beliau ingin melindungi dan meringankan beban kehidupan yang dialaminya. Hati  beliau menjadi luluh melihat Zainab hidup menjanda, sementara sejak kecil dia  sudah dikenal dengan kelemah- lembutannya terhadap orang-orang miskin. Scbagai  Rasul yang membawa rahmat bagi alam semesta, beliau rela mendahulukan  kepentingan kaum muslimin, termasuk kepentingan Zainab. Beiau senantiasa memohon  kepada Allah agar hidup miskin dan mati dalam keadaan miskin dan dikumpulkan di  Padang Mahsyar bersama orangorang miskin.

Meskipun Nabi. mengingkari beberapa nama atau julukan yang dikenal pada zaman  jahiliah, tetapi beiau tidak mengingkari julukan “ummul-masakin” yang  disandang oleh Zainab binti Khuzaimah.


Menjadi  Ummul-Mukminin

Tidak diketahui dengan pasti masuknya Zainab binti Khuzaimah ke dalam rumah  tangga Nabi ., apakah sebelum Perang Uhud atau sesudahnya. Yang jelas,  Rasulullah . menikahinya karena kasih sayang terhadap umamya walaupun wajah  Zainab tidak begitu cantik dan tidak seorang pun dari kalangan sahabat yang  bersedia menikahinya. Tentang lamanya Zainab berada dalam kehidupan rumah tangga  Rasulullah pun banyak tendapat perbedaan. Salah satu pendapat mengatakan bahwa  Zainab memasuki rumah tangga Rasulullah selama tiga bulan, dan pendapat lain  delapan bulan. Akan tetapi, yang pasti, prosesnya sangat singkat kanena Zainab  meninggal semasa Rasulullah hidup. Di dalam kitab sirah pun tidak dijelaskan  penyebab kematiannya. Zainab meninggal pada usia relatif muda, kurang dari tiga  puluh tahun, dan Rasulullah yang menyalatinya. Allahu A’lam.

Hidupnya bersama RasuluLlah, hanya singkat. Antara 4 sampai 8 bulan. Zainab  terkenal dengan julukan Ummul Masaakiin, karena kedermawanannya terhadap kaum  miskin. Zainab meninggal, ketika Rasulullah masih hidup. Dan Rasulullah sendiri  menshalati jenazahnya. Zainablah yang pertama kali dimakamkan di Baqi.

Semoga rahmat Allah senantiasa menyertai Sayyidah Zainab binti Khuzaimah. dan  semoga Allah memberinya tempat yang layak di sisi-Nya. Amin.
 

Sumber :
- Buku Dzaujatur-Rasulullah, karya Amru Yusuf, Penerbit Darus-Sa’abu, Riyadh.

Tidak ada komentar: