Aku
tak pernah tau bagaimana dawai-dawai cinta di langit jingga mampu membenamkan
suara hatiku untuk memilihmu..
Aku tak pernah tau
Bagaimana setiap bait mimpiku terisi oleh pesona
wajahmu
Aku tak pernah tau
Bagaimana bisa kau hadir dan memilih diriku?
Cukup ku kira kelebihan yang engkau miliki dapat
menggandengkanku dengan majlis takwa
Duhai kekasih..
Aku pun tak pernah
tau
Kelak,seberapa setia hatimu untuk mencintaiku?
Apakah cinta yg kau labuhkan untuk diriku seorang?
Atau untuk dua hati?
Kelak,aku pun tak tau
Ketika kau menjalankan sunnah Rasulullah
Shalallahhu Alaihi wassalam atau Sunnah hawa nafsumu?
Aku tak pernah tau
Bagaimana setiap bait mimpiku terisi oleh pesona wajahmu
Aku tak pernah tau
Bagaimana bisa kau hadir dan memilih diriku?
Cukup ku kira kelebihan yang engkau miliki dapat menggandengkanku dengan majlis takwa
Duhai kekasih..
Aku pun tak pernah tau
Kelak,seberapa setia hatimu untuk mencintaiku?
Apakah cinta yg kau labuhkan untuk diriku seorang?
Atau untuk dua hati?
Kelak,aku pun tak tau
Ketika kau menjalankan sunnah Rasulullah Shalallahhu Alaihi wassalam atau Sunnah hawa nafsumu?
Dimana kau duhai panglima hati? |
Duhai
panglima hati..
Cukuplah diriku menjadi tambatan hatimu
Ketika kelak aku masih taat dan mampu menjalankan tugas sebagai seorang istri
Salahkah aku meminta untuk mencintai pada satu hati?
Salahkah aku meminta untuk engkau tetap berada di sisiku?
Jika cemburuku kelak tak tertahan
Biarkan aku menangis dengan tangisan terindah
Tanpa
takut hatiku akan terluka karena kecemburuan buta
Walau
hatiku terus menjerit
"Abi,Jangan Dia!!"
Cukuplah diriku menjadi tambatan hatimu
Ketika kelak aku masih taat dan mampu menjalankan tugas sebagai seorang istri
Salahkah aku meminta untuk mencintai pada satu hati?
Salahkah aku meminta untuk engkau tetap berada di sisiku?
Jika cemburuku kelak tak tertahan
Biarkan aku menangis dengan tangisan terindah
"Abi,Jangan Dia!!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar