Dia terlahir dari rahim lautan yang liar
kerinduannya pun serupa kelenjar yang berdenyut disekujur tubuhnya..
akal sehatnya menangkap beribu antalogi cerpen..
dan kini aku tahu..aku tahu..
apa yang ia inginkan dalam hidupnya...
aku tahu maksud dari sebuah isyarat yang ia siratkan padaku...
tapi apakah dia mampu menangis hanya untuk sebuah kata..
sementara lentera jiwanya telah menepis kerinduan dalam setiap denyut jantungnya..
Dia memang tak berdaya
menahan air mata darah yang menggenangi seluruh batinnya..
namun..sesekali dia mencoba tuk menepis kerinduan itu kembali...
Dia tahu...
bahwasanya dia mampu merobohkan angkasa..
Dia tahu..
bahwa ia mampu menggetarkan jiwa sang malam..
namun tetap dia kembali merajut dunia asa itu..
Sejenak dia berpikir..
sejenak pula dia termenung..
beribu petuah telah didapatnya..
namun tetap saja dia melayangkan pikiran untuk menggapi hal yang tak pasti..
bila khayalan itu terputus..
itu hanya karena sebuah jeritan atas pemaksaan sebuah kehendak..
Itukah..??inikah..?dan mengapa??selalu menjadi pertanyaan untuknya..
sering tergambar oleh dirinya..bahwa orang yang berjiwa sentimental yang dapat meraih semuanya..
yang dapat memeluk dan menggenggam keelokan masa..
namun benarkah hanya itu?benarkah?
mungkin tak mampu lagi pena ini menari menggoreskan kepedihan luka dirinya..
karena aku sang penulis masih harus merangkai kata yang lebih bermakna lagi..
tuk menggapai petikan cinta dilangit hati..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar