Sebagai seorang muslimah..aku tahu seharusnya khayalan dan imajinasi itu tak ku perlukan dan tak usah digunakan lagi.Namun,hingga kini aku tak dapat memungkiri bahwa diriku masih belum bisa melawan kesaktian zaman.Anganku dan bualanku hingga kini masih bertepi di penghujung rindu.Seseorang pernah bertanya padaku"aisyah..sudahlah hentikan bualan dan khayalanmu yang tak penting itu..itu hanya sia-sia saudariku".
Jika ku menoleh ke depan..ternyata semua itu ada benarnya.Jika ingin perubahan ada,bergegaslah untuk membenahi dan mengoreksi diri lebih awal.Sebenarnya awalnya pun aku tak yakin bisa untuk menjadikan khayalan itu sebagai sesuatu yang memberatkan pandanganku.Namun kini aku yakin bisa untuk menepis semua itu.
Setelah tertata kembali kertas itu,sempat terlintas dalam pikiranku"Apakah bisa ku buang semua ini dan kuubah menjadi sesuatu yang baru?"Aku tak ingin menjadi sebauh kontroversi untuk orang disekitarku karena sebuah protes yang kulayangkan pada mereka."Apakah mungkin ku hadirkan kembali harapan ini untuk merubah dunia asa ini?"sementara aku disini lemah tak berdaya melawan ketangguhan yang telah mereka siapkan untukku.
Di penghujung malam,aku tak ingin lagi mengharapkan semua itu terjadi..tapi bagaimana mungkin aku dapat berdiam diri disini tanpa memprotes segala bentuk kebrutalan yang mereka lakukan pada saudara-saudaraku.Ah..tak dapat ku bayangkan kembali jika mereka harus terus merintih dan menangis dipenghujung malam.Sungguh tak dapat lag kubenamkan rasa yang bergejolak yang kin telah menghampiriku.Aku tak ingin lagi saudaraku yang lain menjadi sampah di tanah tercintanya.

Sebenarnya menghadapi mereka ku landasi dengan beribu rasa takut.Takut bahwa aku tak bisa menyadarkan mereka dan menjadikan kesalahpahaman dari setiap perilaku mereka.hmm..rasanya cukup sudah jika aku menghentikan langkah di hari ini.Karena aku masih harus berdoa untuk saudraku di palestina.huffhht...


Lihat perkembangan terkini saudara kita di palestina di:www.infopalestina.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar